Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap tersangka mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap tersangka mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Array

Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. Dengan begitu, Andhi Pramono ini menyusul pejabat Kementerian Keuangan lainnya yaitu Rafael Alun yang sudah lebih dahulu menjadi tahanan KPK.

Andhi Pramono ditahan usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu).

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan tersangka Andhi Pramono dijerat dengan dua pelanggaran hukum pidana. Keduanya adalah tindak pidana korupsi dalam bentuk penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Kedua jerat pidana tersebut berkaitan dengan pengurusan lalu lintas ekspor-impor barang di lingkungan kantor pelayanan Bea Cukai Makassar.

Terima Gratifikasi

“Untuk kebutuhan proses penyidikan, tim penyidik menahan tersangka dimaksud selama 20 hari pertama, terhitung 7 Juli 2023 hingga 26 Juli 2023 di Rutan KPK pada gedung Merah Putih,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jumat (7/7/2023).

Alex menyebut, Andhi diduga telah menerima gratifikasi selama menjabat sebagai pegawai di Bea Cukai sebesar Rp 28 miliar. Uang gratifikasi ini digunakan Andi untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

“Diduga AP membelanjakan, mentransfer uang yang diduga hasil korupsi dimaksud untuk keperluan AP dan keluarganya, di antaranya dalam kurun waktu 2021 dan 2022 melakukan pembelian berlian senilai Rp 652 juta, pembelian polis asuransi senilai Rp 1 miliar dan pembelian rumah di wilayah Pejaten, Jaksel senilai Rp 20 miliar,” kata Alex.

Makelar Barang

Alex menyebut Andhi Pramono menjadi makelar barang di luar negeri dan memberi karpet merah kepada pengusaha yang bergerak di bidang ekspor-impor. Andhi melakukan aksinya itu sejak 2012 hingga 2022.

“Dalam jabatannya selaku PPNS sekaligus pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diduga memanfaatkan posisi dan jabatannya tersebut untuk bertindak sebagai broker atau perantara dan juga memberikan rekomendasi bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekspor-impor sehingga nantinya dapat dipermudah dalam melakukan aktivitas bisnisnya,” kata Alex.

Andhi Pramono Menerima Fee

Alex menyebut, Andhi diduga menghubungkan antarimportir untuk mencarikan barang logistik yang dikirim dari wilayah Singapura dan Malaysia yang di antaranya dikirim ke Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja. Dari rekomendasi dan tindakan makelar yang dilakukannya, Andhi diduga menerima imbalan sejumlah uang dalam bentuk fee.

Menurut Alex, setiap rekomendasi yang dibuat dan disampaikan Andhi diduga menyalahi aturan kepabeanan termasuk para pengusaha yang mendapatkan izin ekspor-impor yang tidak berkompeten.

Siasat yang dilakukan Andhi untuk menerima fee di antaranya melalui transfer uang ke beberapa rekening bank dari pihak-pihak kepercayaannya yang merupakan pengusaha ekspor-impor dan pengurusan jasa kepabeanan dengan bertindak sebagai nomine.

Tindakan Andhi itu diduga sebagai upaya menyembunyikan sekaligus menyamarkan identitasnya sebagai pengguna duit yang sebenarnya untuk membelanjakan, menempatkan, maupun dengan menukarkan dengan mata uang lain.

Transaksi Keuangan Melalui Rekening Mertua Andhi Pramono

Di sisi lain, lanjut Alex, KPK juga menemukan adanya transaksi keuangan melalui layanan perbankan melalui rekening bank milik Andhi dan ibu mertuanya, Kamariah.

“Pada proses penyidikan, ditemukan adanya transaksi keuangan melalui layanan perbankan melalui rekening bank milik Andhi dan ibu mertuanya,” pungkas Alex.

Andhi disangkakan melanggar Pasal 12B UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Serta Pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Sumber : https://www.liputan6.com/

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed

Pjs Bupati Hadiri Pembukaan PKA serta Penutupan Orientasi PPPK Malinau 2024

SERAUNGPOST.COM MALINAU – Pjs Bupati Malinau Pollymaart Sijabat, S.KM., M.AP mengucapkan terima kasih kepada Kepala…

Pesta Gotilon HKBP, Pjs : Gubernur Togap Simangunsong Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada 2024

SERAUNGPOST.COM TARAKAN – Pjs. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong mengajak keluarga besar Huria Kristen…

Sekprov Tegaskan Peningkatan Tata Kelola BUMD pada Rakor Pencegahan Korupsi Bersama KPK

SERAUNGPOST.COM TANJUNG SELOR – Sekertaris Provinsi Kaltara, Dr. H. Suriansyah, M.AP menegaskan pentingnya meningkatkan tata…

Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Togap Kembali Tegaskan Netralitas ASN Dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak

SERAUNGPOST.COM TANJUNG SELOR – Pjs Gubernur Kalimantan Utara Togap Simangunsong, memimpin Upacara dalam rangka memperingati…

Forum Pemred SMSI Dikukuhkan: Dorong Independensi dan Standar Pers Indonesia.

SERAUNGPOST.COM JAKARTA — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) resmi mengukuhkan pengurus pusat masa bakti 2024-2029…

FKUB Kaltara Gelar Doa Bersama dan Deklarasi Pilkada Damai

SERAUNGPOST.COM BULUNGAN – Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si serta jajaran DPRD, Forkopimda bersama…

Pembenahan Pasar Pelangi dan Dermaga Direncanakan Tahun Depan

SERAUNGPOST.COM MALINAU – Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H didampingi wakil bupati beserta beberapa…

Gubernur Dorong Percepatan Perumahan ASN Kaltara

SERAUNGPOST.COM TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengusulkan dukungan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan…

Musda Ke-III MUI Kaltara, Mantapkan Peran Ulama di Era Globalisasi

SERAUNGPOST.COM TANJUNG SELOR – Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Utara…

Kunjungan Kerja Anggota DPRD Kaltara ke Kota Samarinda

SERAUNGPOST.COM SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara melakukan kunjungan kerja…