SERAUNG POST
TANJUNG SELOR – Staf Ahli Bidang I Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalimantan Utara (Kaltara) Kornie Serliany, S.T hadir secara daring (virtual) acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), antara Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) dan TP PKK Pusat.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Kepala BNN RI, Marthinus Hukom dan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian, dengan disaksikan jajaran pejabat dari kedua belah pihak, serta seluruh pengurus TP PKK tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara daring, berlangsung di Ruang Moh. Hatta BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (21/5/25).
“Mou ini adalah MoU yang sangat-sangat strategis,” ucap Kepala BNN RI Marthinus Hukom dalam sambutannya.
Menurutnya, jaringan TP PKK yang luas dan menjangkau hingga tingkat akar rumput dapat menjadikan upaya P4GN lebih efektif menyentuh masyarakat. Ini menjadi strategi BNN yang menekankan kolaborasi serta pembinaan keluarga yang sejalan dengan visi dan misi TP PKK dalam membangun ketahanan keluarga.
Ia juga turut prihatin terhadap data penyalahgunaan narkoba yang menunjukkan adanya fenomena kurir perempuan yang menjadi pengendali jaringan narkoba internasional, bahkan salah satunya berasal dari Jawa Timur yang kini menyebabkan 120 WNI menghadapi ancaman pidana di luar negeri.
Selain itu, terdapat 312.000 remaja di Indonesia yang terjebak dalam penyalahgunaan narkoba, dengan faktor utama rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. “Pendekatan feminisme dan pembinaan keluarga menjadi fokus Kami,” kata Marthinus.
Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PKK. Diharapkan melalui kerja sama ini bisa sampai ke daerah – daerah, tetap dilanjutkan serta bisa membuat gebrakan yang besar.
“Karena kader PKK se-Indonesia 4 juta, jadi jika kita bisa menggerakkan semua kader PKK untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi bahayanya penyelundupan narkoba, kita bisa menyumbangkan sedikit tenaga, pikiran kita kepada negara,” ucapnya.
Sependapat dengan yang disampaikan Ketua BNN RI, Kornie menyebutkan TP PKK memiliki jaringan yang luas hingga ke lingkup terkecil yaitu keluarga sehingga upaya P4GN ini lebih efektif menyentuh masyarakat.
“Saya rasa ini hal yang bagus, dan ini menjadi kemajuan agar kita lebih memperhatikan khususnya generasi muda dalam hal pencegahan peredaran narkoba,” jelasnya.
Kornie optimis dengan keterlibatan TP PKK dapat mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan memberikan solusi melalui pendekatan – pendekatan yang proaktif.
“Seperti dikatakan Ketua BNN ada perempuan yang terlibat mengedarkan narkoba dan di sembunyikan di area kewanitaan, ini menjadi ironis bagi kami perempuan. Tapi kami percaya di BNN ada petugas wanita yang melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Terakhir, ia menghimbau sebagai kaum wanita dan ibu – ibu PKK untuk selalu menjaga lebih teliti dengan memperhatikan pergaulan anak – anak serta lingkungan sekitarnya.
“TP PKK Provinsi Kaltara dan atas saya pribadi, dengan keterlibatan ibu – ibu TP PKK ini kita jadi tahu bahaya narkoba dan bagaimana respon apabila ada yang menjadi pengguna narkoba. Semua itu ada solusi, terutama rehabilitasi,” pungkasnya. (dkisp)
Tinggalkan Balasan