SERAUNG POST, BULUNGAN – Masyarakat kilometer 2 Jelarai Selor yang terletak di sepanjang area perbaikan jalan Nasional Poros Trans Kalimantan Utara berharap penanganannya bisa dipercepat. Dampak yang diakibatkan selama perbaikan jalan, dirasa mengkhawatirkan bagi keselamatan pengguna jalan, serta debu jalanan yang masuk ke permukiman penduduk.
Banyaknya titik galian perbaikan pada badan jalan yang berlubang, serta material kerikil yang terurai, menimbulkan rasa cemas bagi pengendara roda dua.
Usman (47) salah seorang warga sekitar mengatakan, awal pekerjaan galian jalan sudah dimulai sejak sepekan menjelang hari raya Idul Fitri, namun hingga kini belum selesai pelaksanaannya.
“Dikhawatirkan pengendara yang belum hafal jalan pada malam hari, mengingat kondisi sepanjang jalan poros ini belum memiliki penerangan yang memadai, membahayakan keselamatan khususnya roda dua”, tuturnya kepada media, kamis 29/05/2025.
Terpisah, Yusuf (34) yang merupakan sopir truck ekspedisi mengaku sering melintas di jalur tersebut, mengungkapkan kekesalannya, hal itu diakibatkan minimnya tanda rambu keselamatan lalu lintas pada area pekerjaan jalan.
“Pemasangan Safety Linenya sangat minim, apa lagi saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan, tentunya sangat menggangu”, ungkapnya.
Yusuf berharap, perbaikan jalan nasional poros Kaltara ini bisa tuntas dengan cepat, sehingga tercipta rasa nyaman bagi setiap pengendara yang melintas. (red)
Tinggalkan Balasan