seraungpost.com
Tarakan – Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mempersilakan penggunaan Stadion Datu Adil untuk kegiatan oleh raga tetapi harus dijaga ketertiban dan kebersihannya. Selain itu, harus dirawat, saat ada kerusakan selama kegiatan serta harus diperbaiki segera sehingga data kegiatan selesai tidak meninggalkan masalah.
Beberapa waktu lalu, Pj Wali Kota bersama dengan pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kalimantan Utara, telah melakukan tinjauan beberapa venue Festival Olahraga Daerah (Forda) Kormi di Tarakan. Di antaranya, Stadion Datu Adil, GOR Tipe B, dan Sekretariat Kormi. Kunjungan ini untuk memastikan bahwa semua fasilitas telah siap digunakan sesuai standar yang ditetapkan.
“Tarakan siap, karena itu adalah event kejuaraan daerah yang positif, bukan hanya berdampak pada pemuda – pemudi supaya sehat dan produktif. Tetapi juga berdampak juga pada perekonomian, ketika ada event maka UKM kita bergeliat, belum lagi transportasi dan perhotelan,” terangnya, Jumat.
Lebih lanjut dikatakan Bustan, jika memungkinkan, penggunaan fasilitas milik pemerintah kota Tarakan untuk kegiatan olah raga rekreasi ini digratiskan, namun panitia harus komitmen menjaga keamanan dan kebersihan lokasi. Selain itu juga menjaga dan merawat aset milik Pemkot Tarakan ini.
“Kalau bisa kita gratiskan, kita gratiskan. Ayo semua warga, kita semua, oleh raga di fasilitas ini. Kita sama-sama open tetapi ikuti aturan, terutama dalam menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan lokasi, dan menjaga aset supaya tidak rusak. Jangan diberi ruang justru tidak mau merawatnya,” ungkapnya.
Untuk itu, Pj merasa tertantang dengan proses pembangunan kawasan sport center yang saat ini mangkrak, meskipun tidak menjanjikan akan menyelesaikannya, namun dirinya akan berusaha melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Kaltara maupun pemerintah pusat, untuk melanjutkan kembali pembangunan sport center.
“Saya tertantang, dengan pembiayaan yang katanya ratusan miliar. Langsung saya panggil kepala DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), rapat sampai setengah satu malam, saya minta DPUTR dan Disbudporapar segera mengecek dan identifikasi RAB (Rencana Anggaran Bangunan), berapa biaya untuk melanjutkan itu,” paparnya.
Bustan menegaskan, dirinya tidak menjanjikan tetapi akan berusaha semaksimal mungkin, untuk menyelesaikan pembangunan sport center yang berada di samping Islamic Center.
“Yang penting ada legalitas kepemilikan lahan yang benar, dan pekerjaan sebelumnya juga tidak ada masalah. Maka bisa dilanjutkan, saya akan komunikasi dengan kawan-kawan di pemerintahan Provinsi Kaltara, karena ini penting antara kabupaten/kota harus bersinergi. Untuk menyelesaikan masalah yang ada,” pungkasnya.(adv)